NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 4 Februari 2017 (Kompetisi Jadi Gubernur)
Kang Maman – Kompetisi Jadi Gubernur
Semua juga tahu, demokrasi itu popularity contest. Tetapi dalam debat, tadi diingatkan oleh Ronal, sungguh keblinger kalau mengira rakyat tak pinterdan masih mudah dikelabui. Dan kalaupun ada yang tak pinter, dia toh kelak akan jadi rakyatmu juga yang harus kaubuat pintar. Jadi, jangan biasakan sedari awal sudah membikin mereka tersesat.
Dan, yakini:
Sebodoh apa pun rakyat, rakyat cukup melek untuk bisa membedakan mana data, mana fakta, mana yang cuma permainan kata, diksi atau fiksi.
Sebodoh apa pun rakyat, rakyat cukup melek untuk bisa membedakan mana data, mana fakta, mana yang cuma permainan kata, diksi atau fiksi.
Karenanya, mereka juga akan tahu:
Pemimpin baik itu yang tidak cuma bermain kata, tapi diyakini mampu berkarya nyata. [segmen 2]
***
Kepada calon pemimpin, panelis kita mengingatkan betul:
Rakyat tak butuh bentakan mulutmu. Rakyat butuh entakan karya nyatamu yang bermutu.
Betul, jika ingin melihat indahnya fajar, mesti melalui gelapnya malam. Tapi Jalaluddin Rumi mengingatkan, “Karena cinta, amarah berubah menjadi keramahan.”
Dan, tanpa cinta, anger bisa berubah menjadi danger! [segmen 3]
***
Sekadar info, “Si Doel Anak Betawi” ditulis Aman Datuk Madjoindo tahun 1956.
Pemimpin, buka matamu, buka kacamatamu! Meski ada yang bilang, ilmuwan bisa salah tapi tak boleh bohong, sedang politisi tak boleh salah tapi boleh bohong, tetapi pemimpin sejati tahu: ia tak boleh membohongi rakyat, dan tak boleh salah menjalankan amanah.
Terakhir, teringat kata Gus Mus:
“Jangan banyak mencari banyak, carilah berkah. Banyak bisa didapat cukup dengan meminta. Tapi memberi akan mendatangkan berkah.”
Pemimpin yang baik tidak semata berorientasi nafkah, tapi mencari berkah.
Ingat kata Rano, ingat juga dialog Bang Ben di luar skenario di “Si Doel” :
“STOP MONEY POLITIC, PERCAYALAH PADA KEKUATAN DOA ORANG-ORANG BAIK.” (Maman Suherman)
Comments
Post a Comment