NoTulen ILK (Indonesia Lawak Klub) 5 Februari 2017 (Muda vs Tua)
Kang Maman – Muda vs Tua
Nostalgia mengandung melankoli, tapi juga mengandung penghiburan. “Parfum masa silam”, membuat para perindu sering berbahagia sehingga tak jarang lahir pernyataan, “Masa muda kami lebih berwarna dari kalian; masa muda kami lebih santun dan beretika daripada kalian.” Padahal, setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya. Tak bisa dibanding-bandingkan, tak bisa dibeda-bedakan, cuma bisa disandingkan sebagai bagian dari rangkaian perjalanan sejarah.
[HIStory + MY story = our story] [segmen 2]
***
Saat menanyakan PSPB tadi, Kang Denny menyinggung tentang sejarah. Tahukah teman-teman bahwa Jenderal Soedirman [EYD: Sudirman] gugur demi bangsa di usia yang masih sangat muda, 34 tahun lebih lima hari?
Thomas Matulessy (Patimura), juga gugur di 34 tahun. Bahkan, Christina Martha Tiahahu, gugur demi tanah ini di usia masih 18 tahun kurang dua hari.
Jadi, tua atau muda itu bukan semata persoalan usia. Tapi apakah kamu merasa bisa, atau kamu bisa merasa. Kamu mengisi hidupmu dengan mengabdi, atau cuma bisa caci maki. [segmen 4]
***
Betul kata Anyun, minat baca Indonesia cuma 0,001. Jadi kalau ada seribu orang berkumpul, cuma satu yang punya minat baca. Kalau penduduk 250 juta, cuma 250 ribu yang suka baca. Bandingkan dengan penyalah narkoba. Penyalahguna narkoba kita yang jumlahnya 5,9 juta. Jadi, mari membaca untuk juga menyimpulkan hari ini.
Catatan seorang demonstran, dalam buku “Catatan Seorang Demonstran” – Soe Hok Gie pernah bilang, “Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua”—apalagi jika diisi dengan sia-sia.
Tentang usia muda, teringat bacaan satu lagi, “Mahabharata” :
“Kerjakanlah sesuatu pada siang hari, yang akan memungkinkanmu melalui malam dengan kebahagiaan. Kerjakanlah sesuatu pada masa mudamu, yang akan memberikan kebahagiaan hidup di masa tua nanti. Dan kerjakanlah sesuatu di sepanjang hidupmu, yang akan memberikan kebahagiaan hidup sekarang dan selamanya.”
Saya meluruskan kata Mas Jarwo:
Menjadi tua itu takdir, menjadi dewasa itu pilihan. (Maman Suherman)
Comments
Post a Comment